Senin, 22 September 2014

Laporan Tugas Bioteknologi (Manisan)

Haiii gaess wkwk
tugas jaman SMA, jujur sayang dibuang!!:p sapatau aja bermanfaat buat contoh HAHAA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1          1.1    Latar Belakang
Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Selain buahnya yang dimakan dalam bentuk segar, daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya daun pisang untuk makanan ternak dan daun pepaya untuk mengempukkan daging. Warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjdi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting. Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale. Manisan buah adalah buah yang diawetkan dengan gula. Tujuan pemberian gula dengan kadar yang tinggi pada manisan buah, selain untuk memberikan rasa manis, juga untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme (jamur, kapang).
Dalam proses pembuatan manisan buah ini juga digunakan air garam dan air kapur untuk mempertahankan bentuk (tekstur) serta menghilangkan rasa gatal atau getir pada buah. Ada 2 macam bentuk olahan manisan buah, yaitu manisan basah dan manisan kering. Manisan basah diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula, sedangkan manisan kering diperoleh bila manisan yang pertama kali dihasilkan (manisan basah) dijemur sampai kering. Buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan basah adalah jenis buah yang cukup keras, seperti pala, mangga, kedondong, kolang - kaling, dan lain-lainnya. Sedangkan buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan kering adalah jenis buah yang lunak seperti pepaya, sirsak, dan lain-lainnya. Pembuatan manisan buah ini, merupakan usaha kerajinan yang telah banyak dilakukan orang sejak dahulu. Usaha ini memerlukan ketrampilan atau pengalaman yang khusus. Oleh karena itu, untuk memperoleh informasi dari keterampilan dalam proses pembuatan manisan buah dan untuk  lebih memahami cara-cara proses pembuatan manisan buah maka dari itu kami membuat makalah tentang proses pembuatan manisan buah.

 1.2   Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah Pengertian manisan ?
1.2.2 Apa saja Alat dan bahan dalam proses pembuatan manisan ?
            1.2.3 Bagaimana Proses pembuatan manisan ?
1.2.4   Apa saja Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan manisan ?

1.3          Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian manisan.
1.3.2 Dapat menyebutkan alat dan bahan dalam proses pembuatan manisan.
1.3.3 Untuk mengetahui proses pembuatan manisan.


BAB II
          PEMBAHASAN

2.1           2.1  Pengertian manisan
Manisan adalah salah satu bentuk makanan olahan yang banyak disukai oleh masyarakat. Rasanya yang manis bercampur dengan rasa khas buah sangat cocok untuk dinikmati diberbagai kesempatan. Manisan merupakan salah satu metode pengawetan produk buah-buahan yang paling tua, dan dalam pembuatannya menggunakan gula, dengan cara merendam dan memanaskan buah dalam madu. Pengolahan aneka buah menjadi manisan ini memberikan keuntungan tersendiri. Warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting, termasuk pengolahan menjadi produk manisan. Danpengolahan aneka buah menjadi manisan buah  basah ataupun manisan buah kering ini masih memiliki peluang usaha yang menjanjikan dan potensi penyerapan pasar yang cukup baik.
Manisan buah adalah buah yang diawetkan dengan gula. Tujuan pemberian gula dengan kadar yang tinggi pada manisan buah, selain untuk memberikan rasa manis, juga untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme (jamur, kapang). Dalam proses pembuatan manisan buah ini juga digunakan air garam dan air kapur untuk mempertahankan bentuk (tekstur) serta menghilangkan rasa gatal atau getir pada buah. Buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan basah adalah jenis buah yang cukup keras, seperti pala, mangga, kedondong, kolang-kaling, dan lain-lainnya.

2.2          2.2   Alat dan bahan proses pembuatan manisan
2.2.1    Alat
1.     Pisau
2.     Panci
3.     Saringan
4.     Sendok makan
5.     Toples 
6.     Baskom
7.     Kompor atau tungku
2.2.2    Bahan
1.     Aneka jenis buah setengah matang
2.     Gula pasir
3.     Kapur sirih
4.     Natrium benzoat
5.     Garam dapur
6.     Vanili
7.     Air bersih

2.3           2.3   Proses Pembuatan Manisan
Secara umum pembuatan manisan terdiri dari tahap pemotongan/penusuk-nusukan buah, perendaman, pencucian, perebusan, pemasakan dengan gula.

2.3.1    Proses pembuatan manisan
Manisan basah adalah manisan yang diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula. Manisan basah mempunyai kandungan air yang lebih banyak dan penampakan yang lebih menarik karena serupa dengan buah aslinya. Manisan basah biasanya dibuat dari buah yang keras. Produk ini mempunyai keuntungan antara lain : manisan basah kekuatan rasanya yang segar dapat dijadikan penawar haus disaat udara panas, dan cocok dinikmati di berbagai kesempatan. Kembali kepada selera konsumen namun keduanya memiliki potensi peluang pasar yang cukup menggiurkan. Berikut ini proses pembuatan manisan basah antara lain :

1.      Langkah pertama adalah buah-buahan yang akan digunakan sebagai bahan manisan dikupas hingga bersih dan dicuci, kemudian iris buah masing – masing.
2.      Setelah itu, irisan buah direndam dalam larutan air kapur selama 2 jam, lalu tiriskan;
3.      Proses selanjutnya, masukkan gula pasir dalam air, aduk sampai rata. Kemudian tambahkan garam, panili, dan natrium benzoat, lalu panaskan hingga mendidih;
4.      Kemudian tuangkan larutan kedalam irisan buah tersebut yang terdapat dalam plastik
5.      Selanjutnya tutup dan simpan dalam lemari es selama 3 hari.





BAB III
PENUTUP


3.1      Kesimpulan
Manisan adalah salah satu bentuk makanan olahan yang banyak disukai oleh masyarakat. Rasanya yang manis bercampur dengan rasa khas buah sangat cocok untuk dinikmati diberbagai kesempatan. Manisan merupakan salah satu metode pengawetan produk buah-buahan yang paling tua, dan dalam pembuatannya menggunakan gula, dengan cara merendam dan memanaskan buah dalam madu. Ada tiga jenis manisan, yaitu manisan basah, manisan kering, dan acar. Satu jenis buah dapat dibuat menjadi manisan basah, atau manisan kering, atau keduanya. Alat dam proses pembuatan manisan antara lain : Pisau, Panci ,Saringan, Sendok makan, Sendok teh, toples, baskom, kompor atau tungku sedangkan bahannya yaitu Aneka jenis buah setengah matang, Gula pasir, kapur sirih, Natrium benzoat, garam dapur, panili,  Air bersih.
Secara umum pembuatan manisan terdiri dari tahap pemotongan/penusuk-nusukan buah, perendaman, pencucian, perebusan, pemasakan dengan gula sampai disini jika mau membuat manisan basah dan penjemuran jika mau membuat manisan kering. Dalam proses pembuatan ini perlu diperhatikan bahwa Pada beberapa buah dilakukan pengupasan dan pemotongan terlebih dahulu, pada buah yang memiliki daging tebal juga dapat dilakukan pelubangan untuk membantu meresapkan larutan gula, Kapur sirih digunakan terutama untuk memberi rasa renyah pada manisan, Setelah direndam dalam air kapur sirih, cuci bersih buah agar rasanya tidak sepat. Membuat air kapur sirih: campur kapur sirih dengan air. diamkan semalaman. Ambil lapisan beningnya. Untuk tiap 1 liter air, tambahkan 1/2 sendok makan air kapur sirih. Aduk rata, lalu rendam potongan buah tadi.
Perbedaan dari manisan basah dan kering yaitu :  manisan basah kekuatan rasanya yang segar dapat dijadikan penawar haus disaat udara panas, dan cocok dinikmati di berbagai kesempatan. Kembali kepada selera konsumen namun keduanya memiliki potensi peluang pasar yang cukup menggiurkan sedangkan manisan basah memiliki bentuknya lebih menarik, lebih awet volume serta bobotnya menjadi lebih kecil sehingga mempermudah pengangkutan. Dalam kandungan zat kimia manisan terdapat  Natrium Benzoat, Natrium Metasulfit, Asam sitrat, dan lain-lain.

3.2      Saran
1.      Kami menyarankan dalam membuat manisan pilihlah buah yg tua dan benar-benar masak pohon agar manisan tidak keriput, segar, manis dan tidak berair. Buah yang tua tadi tidak boleh lembek, tapi agak keras. Ini menjadi faktor penting yangg akan memberi rasa kenyal yang enak pada manisan.
2.      Kami menyarankan dalam proses pembuatan manisan harus dengan peralatan yang steril dan bersih agar tidak terkontaminasi dan agar manisan tahan lama.
3.      Kami menyarankan dalam memilih buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan basah adalah jenis buah yang cukup keras, seperti pala, mangga, kedondong, kolang-kaling, dan lain-lainnya. Sedangkan buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan kering adalah jenis buah yang lunak seperti pepaya, sirsak, dan lain-lainnya.
4.      Kami menyarankan manisan basah sebaiknya disimpan di kulkas dalam kemasan tertutup rapat dan untuk mendapatkan manisan kering yang baik, penjemurannya harus benar-benar sempurna.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar